Mendaki
gunung menjadi salah satu petualangan yang menyenangkan sekaligus melatih
kekuatan dan daya tahan tubuh, gunung yang tinggi akan menghasilkan kepuasan
tersendiri bagi si pendaki, salah satu gunung tertinggi di Jawa, Gunung Ciremai
dengan ketinggian 3078 mdpl.
|
Persiapan sebelum mendaki |
Gunung
yang berlokasi di Kuningan Cirebon Jawa
Barat ini menyimpan sejuta keindahan di dalamnya, gunung tertinggi di Jawa
Barat ini sangat banyak batuan dan belerang di bagian puncaknya, gunung ini bisa di tempuh dalam waktu 8 – 9 jam normal pejalanan.
Gunung
Ciremai memiliki 3 jalur pendakian, Jalur Apuy,
Jalur Palutungan dan Jalur Linggarjati. Salah satu jalur yang admin
lewati yaitu Jalur Palutungan, ada 3 pos
pemberhentian. Pertama, masuk ke Palutungan yang berisikan sawah-sawah penduduk
dan pendaki akan melewati Cigowong, ada area istirahat sejenak yang tersedia di
sana, pendaki bisa sekedar istirahat, sampai di pos pertama bernama Kuta,
pendaki di wajibkan mengambil air sebagai persedian selama perjalanan karena
sesudah melewati pos pertama ini, pendaki tidak akan menemukan air karena sudah
memasuki kawasan yang tinggi.
|
Pemberhentian pertama untuk mengisi air sampai ke puncak |
Sangat
di sarankan berhati-hati dengan pendakian ini karena jalan setapak yang licin
dan terjal, setelah melewati Kuta mengisi air persediaan, pendaki akan melewati
daerah Paguyangan Badak yang sangat di penuhi oleh pohon yang tinggi dengan
jalan yang landai, menuju Arban mulai
terlihat ketinggian dari Gunung Cermai, banyak semak-semak yang memaksa pendaki
untuk menghindari diri agar tidak tergores semak-semak tersebut, jalan tanjakan akan di lewati di daerah ini
sampai menuju pos kedua.
Pada
Pos kedua, pendaki berada di kawasan Tanjakan Asoy yang cukup luas tapi masih
dalam kemiringan yang sekitar 15 derajat, pendaki bisa beristirahat dulu
sembari menikmati makanan atau sekedar melepas keringat. Setelah beristirahat
di pos kedua ini, jalanan semakin mendaki menuju Pasanggrahan, kawasan Pasanggarahan
mulai memperlihatkan puncak Gunung Ciremai
namun masih dalam pendakian yang lumayan tinggi. Setelah dari
Pasanggrahan, pendaki bisa masuk ke pos ketiga menuju Sanghiang Ropoh.
|
Ngumpul sebelum pulang |
Sanghiang
Ropoh sebagai pos ketiga, pendaki bisa memasang tenda untuk istirahat malam dan
melanjutkan perjalanan pada esok harinya, untuk mencapai puncak Gunung Cermai,
masih ada dua lokasi lagi yang harus di lewati, Goa Walet menjadi daerah
selanjutnya, sesuai dengan namanya, Goa Walet menyimpan ratusan walet yang
bersarang, pendaki juga bisa membuat tenda di daerah ini, saat bangun tidur
akan terlihat walet yang bertebangan menghiasi langit Gunung Ciremai.
|
Kerenkan gaya gue |
Tiba
di Puncak Gunung Ciremai, pendaki akan merasa senang dan puas dengan pemandangan
puncak Gunung Ciremai, Puncak yang berada di atas awan sangat indah dan membuat
mata tidak berhenti untuk berkedip memandang Gunung yang tingginya 3078 ini.
Walau di kelilingi oleh batuan belerang, masih ada pendaki yang memasang tenda
di puncak Gunung Ciremai ini.
|
Menuju puncak gunung tertinggi |
|
Foto bareng satu tim |
NB
:
Sebaiknya
berangkat setelah subuh menuju Gunung Ciremai, kalau perjalanan normal, kita
akan sampai di pos kedua saat waktu salat zuhur masuk. Gunung memang menjadi
primadona setiap orang terutama pendaki yang haus akan tantangan dan
petualangan, saat melihat ke bawah dari puncak gunung ini, kita tak kan
berhenti bersyukur atas nikmat yang tela di berika tuhan berupa alam yan sangat
indah dengan sejuta aliran udara sejuk yang mengitari setiap pori-pori wajah,
selalu menjaga dan merawat apa yang telah di karuniakan oleh tuhan kepada kita
akan memberikan dampak yang baik pula untuk kita.
|
Bisalah buat gelantungan |