Selama
Virus Corona melanda, banyak sekali aktivitas yang terbengkalai. Berbagai cara
dilakukan agar virus yang sudah menyebar sedari awal tahun ini tidak semakin
berkembang. Peraturan diterapkan dimana-mana, mulai dari membatasi pergerakan,
dan sekarang sudah mulai Pembatasan Sosial Berskala Besar.
Saat
ini, Aku tinggal di Serui, Kepulauan Yapen, Papua. Sampai sekarang, lokasi ku
berada memang belum terdapak Corona, namun peraturan yang sudah dibuat dari
berbagai daerah menyebabkan segala aktivitas juga dibatasi. Kadang, Saat
termenung, beberapa hal terfikir oleh ku, diantaranya :
2
minggu sudah berlalu,
Peraturan
itu berubah seiring semakin merebaknya perjalanan panjangmu. Berita tentangmu
tersiar kemana-mana, kehadiranmu dari negeri sana memang tak terlihat, karena
begiru susahnya memantau arah pergerakanmu. Kamu emang gak tau malu, nebeng
terus tapi menyebabkan sipengemudi kehilangan nyawa. Ya, beruntung bagi yang
bisa selamat dan melepaskanmu dari genggamannya.
2
minggu sudah berlalu,
Semua
pekerjaan terbengkalai karena kehadiranmu. Tempat biasa ku berkumpul bareng
teman-teman sekarang sudah tidak ada karena kami harus melindungi diri dari
kedatanganmu. Jam kerja yang biasanya dimulai dari jam 7 pagi sampai 9 malam,
sekarang berubah drastis. Semua dibagi-bagi oleh pemda ku saat ini. Aku si
penjual pulsa dapat jatah buka toko dari
6 pagi sampai 2 siang, Anto si penjual nasi padang dapat jatah dari jam 6 pagi
sampai 6 sore, dan dr Santi beserta si penjual obat-obatan sampai jam 8 malam.
Ya, efek dari itu semua, you know lah. Tapi, aku masih bersyukur, berkat kamu,
jadwal motoran ku semakin banyak, sampai akhirnya aku harus menemukan cara
bagaimana kebutuhanku akan jalan-jalan ini bisa berganti dengan kegiatan yang
lebih baik.
2
minggu sudah berlalu,
Aku
menyaksikan via televisi 50”, banyak bus yang mengantarkan penumpang menuju
kampung halaman, dari kota sana ke kota
sana, dari kabupaten sana ke kabupaten sana, serta dari provinsi sana ke
provinsi sana. Betapa serunya perjalanmu, aku yakin kamu nggak sendiri, kamu
berserta prajurit-prajurit senantiasa bersama manusia-manusia yang sulit diberi
pengertian betapa bahayanya dirimu. Banyak orang yang ingin memutus rantai
kebersamaanmu dengan prajuritmu, namun banyak juga yang tanpa sadar membantu
kamu untuk lebih dekat dengan petinggi-petinggimu. Kerajaan tempat kamu pertama
kali ada sudah mulai hancur, dan orang-orang sudah mulai berkatifitas kembali.
Tapi, begitu pintarnya kamu mengambil celah dari orang-orang dinegeri yang
terkenal dengan keramah tamahannya ini, sehingga negeri ini bisa saja menjadi
lokasi kerajaanmu saat ini.
2
minggu sudah berlalu,
Peraturan
di tempat tinggal ku saat ini semakin sulit membuatku bernafas, karena aku
beserta masyarakat dikepulauan ini harus pakai masker kemana saja, dan dimana
saja. Sampai-sampai aparat disini masuk ke toko dan mencari orang-orang yang
tidak pakai masker, jika kedapatan, maka akan ditindak tegas, seperti halnya
peraturan tutup toko jam 2 waktu itu. Daeng pemilik toko bangunan yang sedang
memasukkan barang-barangnya dibawa ke kantor polisi. Alasan dibawanya cukup
tegas, kenapa tokonya belum juga tutup sementara waktu sudah menunjukkan jam 2
siang. Selain Daeng, juga ada beberapa penanggung jawab toko dibawa ke kantor
polisi. Beruntungnya, mereka hanya diberi pengarahan agar lebih mengikuti
peraturan yang telah dibuat pemda demi keselamatan bersama. Ya, dengan adanya
peraturan pakai masker kemana-kemana, tentunya juga menguntungkan bagi mereka
yang bisa mengambil keuntungan dari kejadian ini. Contoh, beberapa tempat
sekarang sudah ada yang menjual masker.
2
minggu sudah berlalu,
Ini
hanyalah cerita singkat yang terinspirasi darimu. Iyyaa, kamu !. Pergi sudah e,
jangan masuk kesini, dan jangan ikuti perjalananku yang tak menentu ini. Jangan
karena kedatangammu, seluruh kegiatan kegiatan keagamaan ditiadakan di tempat
ibadah masing-masing. Aku ingin ke Pelabuhan, berendam di jernihnya air laut.
Aku ingin jualan dan beli barang ke Jakarta, karena stok sudah mulai
tipis.
Sumber, coronavirus-image-iStock-628925532-1200px (Elsevier) |