footer social

Pages

Friday, April 17, 2020

Aku dan Kedatangmu, Virus Corona

Selama Virus Corona melanda, banyak sekali aktivitas yang terbengkalai. Berbagai cara dilakukan agar virus yang sudah menyebar sedari awal tahun ini tidak semakin berkembang. Peraturan diterapkan dimana-mana, mulai dari membatasi pergerakan, dan sekarang sudah mulai Pembatasan Sosial Berskala Besar. 

Saat ini, Aku tinggal di Serui, Kepulauan Yapen, Papua. Sampai sekarang, lokasi ku berada memang belum terdapak Corona, namun peraturan yang sudah dibuat dari berbagai daerah menyebabkan segala aktivitas juga dibatasi. Kadang, Saat termenung, beberapa hal terfikir oleh ku, diantaranya :

2 minggu sudah berlalu,
Peraturan itu berubah seiring semakin merebaknya perjalanan panjangmu. Berita tentangmu tersiar kemana-mana, kehadiranmu dari negeri sana memang tak terlihat, karena begiru susahnya memantau arah pergerakanmu. Kamu emang gak tau malu, nebeng terus tapi menyebabkan sipengemudi kehilangan nyawa. Ya, beruntung bagi yang bisa selamat dan melepaskanmu dari genggamannya.

2 minggu sudah berlalu,
Semua pekerjaan terbengkalai karena kehadiranmu. Tempat biasa ku berkumpul bareng teman-teman sekarang sudah tidak ada karena kami harus melindungi diri dari kedatanganmu. Jam kerja yang biasanya dimulai dari jam 7 pagi sampai 9 malam, sekarang berubah drastis. Semua dibagi-bagi oleh pemda ku saat ini. Aku si penjual  pulsa dapat jatah buka toko dari 6 pagi sampai 2 siang, Anto si penjual nasi padang dapat jatah dari jam 6 pagi sampai 6 sore, dan dr Santi beserta si penjual obat-obatan sampai jam 8 malam. Ya, efek dari itu semua, you know lah. Tapi, aku masih bersyukur, berkat kamu, jadwal motoran ku semakin banyak, sampai akhirnya aku harus menemukan cara bagaimana kebutuhanku akan jalan-jalan ini bisa berganti dengan kegiatan yang lebih baik.

2 minggu sudah berlalu,
Aku menyaksikan via televisi 50”, banyak bus yang mengantarkan penumpang menuju kampung  halaman, dari kota sana ke kota sana, dari kabupaten sana ke kabupaten sana, serta dari provinsi sana ke provinsi sana. Betapa serunya perjalanmu, aku yakin kamu nggak sendiri, kamu berserta prajurit-prajurit senantiasa bersama manusia-manusia yang sulit diberi pengertian betapa bahayanya dirimu. Banyak orang yang ingin memutus rantai kebersamaanmu dengan prajuritmu, namun banyak juga yang tanpa sadar membantu kamu untuk lebih dekat dengan petinggi-petinggimu. Kerajaan tempat kamu pertama kali ada sudah mulai hancur, dan orang-orang sudah mulai berkatifitas kembali. Tapi, begitu pintarnya kamu mengambil celah dari orang-orang dinegeri yang terkenal dengan keramah tamahannya ini, sehingga negeri ini bisa saja menjadi lokasi kerajaanmu saat ini.

2 minggu sudah berlalu,
Peraturan di tempat tinggal ku saat ini semakin sulit membuatku bernafas, karena aku beserta masyarakat dikepulauan ini harus pakai masker kemana saja, dan dimana saja. Sampai-sampai aparat disini masuk ke toko dan mencari orang-orang yang tidak pakai masker, jika kedapatan, maka akan ditindak tegas, seperti halnya peraturan tutup toko jam 2 waktu itu. Daeng pemilik toko bangunan yang sedang memasukkan barang-barangnya dibawa ke kantor polisi. Alasan dibawanya cukup tegas, kenapa tokonya belum juga tutup sementara waktu sudah menunjukkan jam 2 siang. Selain Daeng, juga ada beberapa penanggung jawab toko dibawa ke kantor polisi. Beruntungnya, mereka hanya diberi pengarahan agar lebih mengikuti peraturan yang telah dibuat pemda demi keselamatan bersama. Ya, dengan adanya peraturan pakai masker kemana-kemana, tentunya juga menguntungkan bagi mereka yang bisa mengambil keuntungan dari kejadian ini. Contoh, beberapa tempat sekarang sudah ada yang menjual masker.

2 minggu sudah berlalu,
Ini hanyalah cerita singkat yang terinspirasi darimu. Iyyaa, kamu !. Pergi sudah e, jangan masuk kesini, dan jangan ikuti perjalananku yang tak menentu ini. Jangan karena kedatangammu, seluruh kegiatan kegiatan keagamaan ditiadakan di tempat ibadah masing-masing. Aku ingin ke Pelabuhan, berendam di jernihnya air laut. Aku ingin jualan dan beli barang ke Jakarta, karena stok sudah mulai tipis.  
Sumber, coronavirus-image-iStock-628925532-1200px (Elsevier)


0 comments:

Post a Comment

Namanya juga, Bosssss