Kehidupan terasa lebih indah jika bisa berbagi satu sama lain. Saling memberi dalam hal apapun selagi tujuannya baik, tentunya akan memperoleh hasil yang baik pula. Tidak pandang status sosial, semua orang pantas diberi apresiasi tinggi jika dia mampu memberi motivasi kepada siapapun yang merasakan dampak positif atas apa yang dia sampaikan. Ane merangkum kembali kisah lama yang baru teringat kembali, perihal anak lapas yang telah memberi ane banyak pelajaran berharga dalam hidup.
Tahun 2014-2015, Ane diberi kesempatan bergabung dengan Komunitas Lapas Anak Berbagi. Ttahun itu juga ane pertama kalinya memasuki kawasan Lembaga Pemasyarakatan Anak Kelas 3A di Sukamiskin, Bandung.
Begitu banyak pembelajaran yang ane peroleh dari berbagai sumber, untuk itu ane menyusun dalam 4 poin penting ketika ane berkegiatan di Lapas Anak.
1. Bersyukur
Kata pertama yang terlintas dipikiran adalah syukur. Saat seumuran mereka, ane kadang juga ikut kegiatan seperti itu. Ya, balap liar. Mereka yang disana, ada yang tertangkap ketika balapan liar. Kegiatan seperti seakan mengingatkan ane pada kejadian kelam dulu, hanya saja ane sedikit beruntung ketika ane tidak mengalami kejadian sama seperti yang mereka dapati.
Ketika mereka yang berumur 12-19 tahun sudah mendekam dibalik jeruji karena berbagai persoalan yang mereka perbuat, ane merasa beruntung ketika umur segitu tidak mengalami kejadian pahit seperti itu. Peranan orang tua selalu ane dapati 24 jam, sedangkan mereka, ada yang tidak dapat perhatian seperti itu. Karena itulah, lingkungan yang tidak pantas mereka ikuti akhirnya menjerumuskan mereka pada kekhilafan.
2. Berbagi
Kegiatan yang berlangsung hampir dua tahun juga mengingatkan ane betapa pentingnya berbagi kebaikan kepada sesama. Tidak hanya kami di komunitas, mendengar cerita mereka yang mempunyai berbagai cita-cita besar pembalap, polisi, tentara, cheff, bahkan ada yang ingin menjadi gubernur di masa depan turut memberikan pelajaran berharga bagi kami yang seharusnya bisa melakukan sesuatu yang lebih besar lagi bagi negeri.
Pengalaman buruk yang mereka katakan sebenarnya bukan menjadi penghalang bagi mereka untuk dapat berbagi dengan yang lain. Ketika kepercayaan diri kendur karena bully-an dari orang luar, disaat itulah kami, volounteer datang memberi motivasi, materi, pengalaman yang semoga disuatu saat nanti bisa digunakan.
Seorang bocah pernah berkata,"lebih baik saya kembali ke lapas, daripada harus dibuli di kampung halaman sendiri," kerjadian tersebut dialami oleh hampir seluruh anak lapas yang telah bebas.
3. Bersama
Dalam berbagai kegiatan, seperti pemberian materi futsal oleh pelatih yang kami minta langsung dari mantan pemain PERSIB, anak-anak lapas sangat antusias saat mendengar materi yang diajarkan, beberapa dari mereka ada yang sampai mengajak kami bermain futsal. Walau nafas nggak sekuat mereka, setidaknya dengan bermain bersama, kegiatan kami menjadi lebih bermanfaat bagi mereka.
Tempat tinggal mereka dilapas bulanlah dibalik sel jeruji, melainkan semacam asrama layaknya pesantren. Kebersaaman mereka terbentuk oleh kegiatan posifit seperti sholat berjamaah, mengaji, sampai mendengarkan ceramah di masjid lapas. Suka duka dijalani, hingga yang memisahkan mereka hanya kebebasan dari lapas.
4. Berkreatifitas
Dalam hal ini, merekalah yang banyak memberi kami berbagai macam ilmu, terutama saat ane melihat sendiri karya seni yang mereka selesaikan dari berbagai macam barang-barang yang tidak terpakai. Satu hal yang nggak bisa ane lupa, ketika seorang anak lapas mengajarkan ane membuat lampion dari benang. Materinya memang dari volounteer, tapi ide agar ane membuat usaha tersebut terinspirasi dari satu bocah yang saat itu tiba-tiba saja berteriak,
"ieu' usaha aing," atau
"ini usaha saya,".
Beberapa hari berlalu, ane coba membuat, dan akhirnya terjual. Namun, usaha tersebut tidak dilanjut, karena ane udah kerja ditempat lain, sehingga waktu terasa sempit untuk menambah kegiatan usaha tersebut.
Pelajaran yang berharga tentunya diperoleh dari hal yang tak terduga, setiap orang yang dikira biasa, terkadang mereka menjadi seorang yang luar biasa, apalagi selalu memberi inspirasi buat kita. Siapapun mempunyai pribadi yang menginspirasi, tinggal bagaimana sikap tersebut menjadi tanda jati diri.
Kegiatan Senam di Aula, Lapas |
0 comments:
Post a Comment