Setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda saat memesan makanan. Ada yang sambil menyapa penjual dengan terlebih dahulu memukul, kemudian memesan makanan. Ada juga yang diam, duduk dahulu, kemudian baru memesan.
Pagi sekitar jam 7, Gue pergi ke tempat makan favorit dikawasan Jatinangor, Sumedang. Sarapan lontong padang dengan berbagai macam cemilan menarik seperti, bakwan goreng, pisang goreng, sala lauak, mangkuak, pastel, dan keripik sebagai toping yang diletakkan diatas sepiring lontong. Nikmatnya sarapan pagi tidak hanya Gue rasakan sendiri. Banyak pelanggan yang rela antri untuk mendapatkan satu porsi lontong padang yang sudah berdiri sejak tahun 2007 silam.
Selama berada di tempat makan, banyak hal unik yang Gue lihat. Kadang, Gue sendiri tersenyum melihat tingkah laku pelanggan yang membuat Si penjual lontong lupa dengan pesanan yang diminta. Gue melihat, memahami, menganalisa serta menyimpulkan apa saja yang terjadi selama berada dua jam disana.
Ada 8 keunikan yang dilakukan pelanggan saat berada di tempat makan, mungkina kalian pernah mengalaminya.
1. Pelanggan yang sibuk dengan gadget ketika sedang makan.
Saat si perjual bertanya, kuah mau ditambah atau tidak, Pelangganpun tidak tidak mendengar dan terus asik bermain gadget. Penjual hanya bisa tertawa sambil memasukkan satu jenis kuah saja. Terkadang, pelanggan seperti itu biasanya menerima saja apa yang diberikan. Normalnya, makanan bisa dihabiskan dalam waktu 5 – 10 menit. Gadget ditangan sangat berpengaruh, sehingga makanan bisa selesai dalam waktu satu jam atau lebih.
2. Pelanggan melahap makanan terlalu lama.
Masih berhubungan dengan gadget. Satu chatting satu kerupuk, atau satu chatting satu suap lontong. Kita memang disarankan mengunyah makanan sebanyak 33 kali. Tapi, saat gue perhatikan. Pelanggan bisa mengunyah sampai ratusan kali. Hebat juga, mungkin makannya sudah jadi air.
3. Pelanggan yang sibuk telponan saat memesan.
Pelanggan seperti ini yang biasanya membuat penjual kesal. Saat dia datang, pasti langsung ditanya oleh si penjual mau memesan apa. Si pelanggan hanya menunjuk makanan yang dipesan dengan telpon yang masih di telinga. Sebenarnya tidak masalah bagi si penjual selagi Pelanggan masih memesan. Tapi, ketika si Pelanggan batal memesan dan pergi begitu saja, hal tersebut yang membuat si penjual jadi kesal.
4. Pelanggan yang sibuk membersihkan meja serta mengusir lalat dari cemilan.
Pelanggan yang seperti ini patut dicontoh. Tidak perlu menunggu si penjual membersihkan meja. Si pelanggan dengan senang hati memberihkan meja dengan tisu yang tersedia. Setidaknya, hal tersebut bisa menjadi ladang amal bagi si Pelanggan.
5. Pelanggan yang mengacak cemilan.
Pelanggan seperti ini patut dikasih peringatan keras. Cemilan yang diletakkan di atas piring tidak sewajarnya diambil kemudian di letakkan lagi di tempat semula, terlebih tangannya tidak steril. Kita sebagai manusia harus bisa mengingatkan kesalahan yang bisa membuat orang lain merasa jijik dengan makanan yang sudah disentuk. Lebih baik langsung mengingatkan daripada membiarkan makanan cepat basi setelah tersentuh tanah.
6. Pelanggan yang banyak nanya.
Malu bertanya sesat dijalan, kebanyakan nanya makin bingung kemudian. Pernyataan yang Gue rasa cocok untuk si pelanggan yang kebanyakan nanya. Padahal masih banyak pelanggan lain yang ingin memesan makanan. Hal ini bisa membuat waktu seseorang terbuang karena menunggu si pelanggan yang lama menentukan pilihan.
7. Pelanggan yang sok tau mengenai harga.
Banyak penjual yang merugi ketika dagangannya habis tapi uang yang didapat tidak sesuai dengan perhitungan sebenarnya. Salah satu yang menyebabkan kerugian tersebut ada pada pelanggan yang menghitung sendiri harga dari seluruh makanan yang dibeli. Walaupun jujur, kalau harga yang ditawarkan oleh penjual lebih tinggi daripada yang dibayarkan oleh si Pelanggan. Maka, si penjual akan mendapatkan kerugian yang cukup signifikan. Pastikan dulu harga yang telah ditetapkan oleh si penjual. Apalagi jika kita sudah berminggu-minggu tidak makan disana. Harga bahan makanan semakin lama semakin bertambah sehingga membuat harga makanan yang sudah jadi menjadi lebih mahal daripada sebelumnya.
8. Pelanggan yang sibuk memperhatikan pelanggan lain.
Pelanggan yang satu ini, bisa saja memperhatikan orang lain karena memang pantas untuk diperhatikan atau memperhatikan pelanggan lain karena ingin membuat sebuah tulisan yang nantinya bakal menjadi inspirasi bagi orang lain yang membacanya.
Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua, jadilah pelanggan yang baik bagi di penjual. Berprilaku baiklah kepada setiap pelanggan yang berada disekitar tempat makan. Dan, jangan lupa berdoa sebelum dan sesudah makan.
0 comments:
Post a Comment