footer social

Pages

Sunday, June 18, 2017

Anak Lapas Menginspirasiku

Salam damai guys,
Gue teringat kisah lama ketika menjadi volounteer di Lapas Anak Sukamiskin Bandung, tempat yang mengajarkan gue banyak hal, salah satunya peduli terhadap ketidakpercayaan diri seorang anak. Banyak pengalaman yang gue dapat selama berada dalam komunitas yang berdiri sejak pertengahan 2014 yang lalu.
Beberapa hal yang gue peroleh diantaranya, Lapas merupakan sebuah tempat yang dihuni oleh orang-orang yang melakukan kesalahan, baik itu kecil atau kesalahan yang lebih besar. Bandung, lapas di kota ini terbagi menjadi tiga bagian, mulai dari lapas untuk orang yang dewasa, wanita dan anak berumur 12 -19 tahun.
Lapas anak Bandung memang dikhususkan untuk anak-anak yang melakukan tindakan pidana, seperti mencuri, balapan liar, prostitusi dan yang lebih parah yaitu pembunuhan. Setiap  anak yang melakukan tindakan tersebut sebenarnya bukanlah dari hati mereka sendiri, melainkan faktor lingkungan dan emosi yang masih labil yang dimiliki. Anak-anak lebih cenderung khilaf dalam melakukan perbuatan mereka, terkadang hanya karena masalah sepele mereka bisa melakukan tindakan yang anarkis dan brutal terhadap orang lain.
Setiap anak yang melakukan tindakan yang salah sebenarnya belum berhak di renggut kebebasannya, terlebih lagi mereka hanya mengikuti apa yang disuruh oleh teman mereka sendiri. Pola pikir mereka yang masih belum jelas sangat gampang dipengaruhi untuk melakukan tindakan yang buruk yang sebenarnya tidak ingin mereka lakukan.
Ketika mereka telah melakukan tindakan yang salah dan kemudian dijebloskan ke ke lapas, mereka cenderung pesimis dalam hidup dan merasa tidak berguna bagi orang lain. Saat mereka pesimis tentang kehidupan mereka, di sanalah proses pembinaan oleh pihak lapas di lakukan untuk membentuk karakter mereka menjadi lebih baik, seperti pengajian, pengajaran karya seni, olahraga dan kegiatan pendukung lainnya yang mendukung mereka untuk bisa lebih percaya diri lagi saat berada di lingkungan luar dan bertemu masyarakat luas.
Selain itu, banyak komunitas-komunitas sosial yang menjadi fasilitator bagi anak lapas, memiliki tujuan yang sama agar mereka tetap kepada jalur yang benar. Perlu adanya sosok yang menjadi panutan bagi mereka, salah satunya adalah rekan-rekan komunitas sosial dari berbagai kalangan.
Kebanyakan kita yang lebih beruntung daripada anak lapas malah menghindar dan tidak peduli terhadap mereka yang juga termasuk anak dan kader bangsa. Kita sebagai warga yang baik seharusnya tidak mengucil anak-anak yang seperti itu, kita seharusnya lebih memperhatikan mereka agar mereka lebih percaya diri dengan kemampuan mereka. Banyak anak-anak lapas yang memiliki kemampuan lebih dalam belajar atau berkarya sesuai dengan apa yang mereka inginkan.
Mungkin, hanya itu yang bisa gue sharing buat pembaca semua. semoga kita selalu diberkahi Allah SWT.

0 comments:

Post a Comment

Namanya juga, Bosssss