Salam
damai guys,
Gue
teringat kisah lama ketika menjadi volounteer di Lapas Anak Sukamiskin Bandung,
tempat yang mengajarkan gue banyak hal, salah satunya peduli terhadap
ketidakpercayaan diri seorang anak. Banyak pengalaman yang gue dapat selama
berada dalam komunitas yang berdiri sejak pertengahan 2014 yang lalu.
Beberapa
hal yang gue peroleh diantaranya, Lapas merupakan sebuah tempat yang dihuni
oleh orang-orang yang melakukan kesalahan, baik itu kecil atau kesalahan yang
lebih besar. Bandung, lapas di kota ini terbagi menjadi tiga bagian, mulai dari
lapas untuk orang yang dewasa, wanita dan anak berumur 12 -19 tahun.
Lapas
anak Bandung memang dikhususkan untuk anak-anak yang melakukan tindakan pidana,
seperti mencuri, balapan liar, prostitusi dan yang lebih parah yaitu
pembunuhan. Setiap anak yang melakukan
tindakan tersebut sebenarnya bukanlah dari hati mereka sendiri, melainkan faktor
lingkungan dan emosi yang masih labil yang dimiliki. Anak-anak lebih cenderung khilaf
dalam melakukan perbuatan mereka, terkadang hanya karena masalah sepele mereka
bisa melakukan tindakan yang anarkis dan brutal terhadap orang lain.
Setiap
anak yang melakukan tindakan yang salah sebenarnya belum berhak di renggut
kebebasannya, terlebih lagi mereka hanya mengikuti apa yang disuruh oleh teman
mereka sendiri. Pola pikir mereka yang masih belum jelas sangat gampang
dipengaruhi untuk melakukan tindakan yang buruk yang sebenarnya tidak ingin
mereka lakukan.
Ketika
mereka telah melakukan tindakan yang salah dan kemudian dijebloskan ke ke
lapas, mereka cenderung pesimis dalam hidup dan merasa tidak berguna bagi orang
lain. Saat mereka pesimis tentang kehidupan mereka, di sanalah proses pembinaan
oleh pihak lapas di lakukan untuk membentuk karakter mereka menjadi lebih baik,
seperti pengajian, pengajaran karya seni, olahraga dan kegiatan pendukung
lainnya yang mendukung mereka untuk bisa lebih percaya diri lagi saat berada di
lingkungan luar dan bertemu masyarakat luas.
Selain
itu, banyak komunitas-komunitas sosial yang menjadi fasilitator bagi anak
lapas, memiliki tujuan yang sama agar mereka tetap kepada jalur yang benar.
Perlu adanya sosok yang menjadi panutan bagi mereka, salah satunya adalah
rekan-rekan komunitas sosial dari berbagai kalangan.
Kebanyakan
kita yang lebih beruntung daripada anak lapas malah menghindar dan tidak peduli
terhadap mereka yang juga termasuk anak dan kader bangsa. Kita sebagai warga
yang baik seharusnya tidak mengucil anak-anak yang seperti itu, kita seharusnya
lebih memperhatikan mereka agar mereka lebih percaya diri dengan kemampuan
mereka. Banyak anak-anak lapas yang memiliki kemampuan lebih dalam belajar atau
berkarya sesuai dengan apa yang mereka inginkan.
Mungkin,
hanya itu yang bisa gue sharing buat pembaca semua. semoga kita selalu
diberkahi Allah SWT.
0 comments:
Post a Comment