footer social

Pages

Saturday, June 24, 2017

Mengenal Serui

Malam guys,
Hari ini, di malam terakhir bulan Ramadhan, tepat satu bulan gue berada di Kota Serui, Kepulauan Yapen, Papua, Indonesia tanah air tercinta. Selama satu bulan berada di Pulau yang dipenuhi para pendatang ini, Gue banyak belajar dari sistem dan proses kehidupan warga disini. Semua diamati sembari mencari sesuap nasi di sebuah toko elektronik di kota yang dikenal memiliki banyak cewek cantik dari berbagai etnis budaya maupun daerah.
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi kita semua...
Bandara
Kenapa mengawalinya dari Bandara ? ya, karena gue sendiri sampai di Pulau Yapen melewati jalur udara, hehe garing woii ….
Bandara di Pulau Yapen sebenarnya ada di pusat Kota Serui, namun seiring perkembangan zaman dan mulai ada pesawat bermuatan lebih dari 40 orang, maka dari itu, pemerintah membuat bandara yang lebih besar dengan nama Bandara Stefanus Rumbewas, berada di bagian barat ibu kota dengan jalan raya yang masih perlu banyak perbaikan. Stefanus Rumbewas
Di bandara terdapat dua maskapai Trigana Air yang bisa mengangkut penumpang sekitar 40 – 50 orang dan Susi Air, pesawat kecil yang mengangkut sekitar 9 orang. Dengan adanya mesin terbang berwarna putih dongker ini, setidaknya Gue bisa melihat pulau-pulau indah serta lautan biru yang mengelilingi Pulau Yapen.
Kehidupan Sosial
“Papua bersaudara”, kalimat yang dulunya sering Gue dengar dan akhirnya kalimat tersebut tidak salah menjadi sebutan bagi masyarakat Papua yang saling berbagi satu sama lain dalam hal apapun. Saling menghargai antar pemeluk agama menjadi bagian penting bagi kehidupan sosial di wilayah Serui.
Selain itu, akhlak anak-anal kecil di Serui perlu dibina dalam sikap dan etika kepada orang yang lebih besar. Panggilan ‘abang’ atau ‘kakak’ sangat jarang terdengar saat anak kecil berbicara dengan yang lebih tua. Mungkin di kota-kota besar lainnya juga seperti itu, namun di kota kecil ini saya yakin, keadaan seperti ini bisa berubah menjadi lebih baik.
Kebersihan
Sama seperti kota-kota lainnya, sampah di kota ini juga tidak kalah banyaknya. Selokan menjadi tempat yang banyak digunakan warga untuk membuang sampah. Walau belum terjadi banjir besar di kota karena sampah bertebaran dimana-mana, namun keindahan kota terganggu dengan keadaan yang seperti itu.
Selain itu, rata-rata penduduk asli Serui membersihkan gigi dengan buah pinang yang dicampur dengan semacam tepung putih. Namun, yang membuat buruk pemadangan jalan raya Serui adalah warga yang membuang hasil mengucah buah pinang berwarna orange. Warnanya yang terang serta kental membuat pendatang terutama orang yang baru menginjakkan kaki di kota ini merasa jijik.  
Fashion
            Santai kayak di pantai, itulah yang terlihat bagi Gue di Pulau Indah ini. Busana dan gaya berpakaian orang disini sangat biasa dan cendrung cuek. Mungkin karena daerah yang cukup panas, kebanyakan warga hanya memakai baju tanpa lengan serta celana pendek. Kadang, bisa lebih parah hanya pakai singlet dan celana boxer saja.
Keluar rumah dengan telanjang kaki juga terlihat disini. Tidak hanya orang tua, para remajapun juga melakukan hal yang sama. Tapi, itu hanya sebagian kecil saja dari warga yang masih belum terbiasa memakai alas kaki keluar rumah. Banyaknya pendatang yang bisa bergaya juga turun memajukan cara berpakaian warga agar lebih trendi dan tidak tertinggal dari daerah lainnya.
Pendidikan
Walau gue sering cabut atau jarang mengerjakan tugas serta kebanyakan dapat juara terakhir di kelas. Setidaknya nalar gue merasa sedih saat melihat pola pendidikan di Serui. Jam belajar tidak jelas, guru jarang masuk, sehingga murid-murid pulang lebih cepat disaat normalnya jam sekolah selesai.
Mirip dengan kota besar lainnya. Kebanyakan anak-anak disini sibuk dengan dunia sendiri, walau sudah ada gadget yang dipakai, namun orang tua hanya membiarkan anak-anak bermain games tanpa adanya pembidaan dari orang tua.
Pariwisata
Pulau Yapen sangat banyak menyimpan wisata yang menarik dan masih asri. Walau pariwisata di dominasi dengan pantai serta laut, tapi disini Pulau Yapen masih masih ada air terjun yang berada di ujung kota Serui.
Pariwisata disini masih perlu dipublikasi agar warga dunia bisa menambah jadwal travelling ke Papua, selain ke Raja Ampat sana. Perlu adanya dukungan, minimal kreatifitas anak muda disini yang sudah mengenal dunia digital untuk ikut serta memajukan pariwisata Serui milik Indonesia.
Setiap hari minggu di jam kosong kerja, Gue berkunjung ke beberapa tempat wisata di serui https://petualangankuseru.blogspot.co.id/2017/06/pesona-pantai-sarwandori-kepulauan.html. Gue sangat mengagumi indahnya pariwisata disini. Laut biru dengan berbagai keindahan dalamnya membuat suasana Ramadhan gue bertambah seru
Makanan
 Tidak lengkap rasanya kalau tidak membahas makanan yang tersaji di Serui. Makanan disini tergolong banyak berasal dari pendatang yang menjual berbagai masakan dari daerah masing-masing. Gue sendiri belum menemukan yang khas dari makanan disini. Kebanyakan, Gue menyantap gorengan setiap berbuka puasa. Pastel, resol, tahu isi mie, dan beberapa kue-kue menjadi hidangan penutup selesai berbuka.
Tapi, Nasi Padang juga tersedia disini. Namun, cita rasanya masih berbeda dari yang aslinya, di ranah minang Sumatera Barat. Gue masih bersyukur, setidaknya rendang bisa gue makan hampir setiap harinya.  
Perekonomian
Serui yang terkenal memiliki banyak pendatang ternyata sangat berpengaruh pada perputaran uang yang begitu cepat. Perekonomian terus meningkat dengan adanya pasar yang terus menggerakkan sektor pendapatan disini.
Warga yang tidak mampu terus mendapat bantuan dari pemerintah, namun hal tersebut menjadikan mereka malas dan kebanyakan ngutang sana sini. Setidaknya, dengan banyaknya pendatang, beberapa warga terpancing untuk bekerja mencari nafkah sehari-hari, seperti berjualan di pasar. 
Jalan
Baru sebulan di Serui, Gue dengan cepat mengenal wilayah serta jalan yang hanya butuh 15 – 20 menit untuk mengelilinya. Tapi, jika berolahraga mengitari kota ini, gue merasa senang karena tidak ada jalan yang menanjak, kebanyakan datar. Kecuali, jika ingin berkunjung ke bagian timur atau barat Serui yang mengarah menuju daerah Dawai dan Bandara. Jalan yang akan ditempuh cukup curam dengan kemiringan yang tinggi, sehingga jika ingin pergi jauh menuju ke tempat-tempat tersebut, kalian harus berhati-hati dan tetap menjaga diri.
Terimakasih semua,
Dalam tulisan ini, Gue hanya memberi gambaran saja mengenai Serui di Pulau Yapen, Papua. Deskripsi kasar mengenai Serui dari berbagai sumber, seperti pendatang maupun warga sekitar. Walau sangat singkat, setidaknya tulisan ini memberi pengetahuan kepada netizen mengenai Serui dalam satu bulan Gue disini. Terlalu dini memang buat Gue menulis seperti ini, namun seperti itulah pengamatan kecil yang gue lakukan dan hasilnya seperti yang tertulis di atas.
Dan, kebetulan saja karena momen gue sudah satu bulan di Serui. Gue akan terus mengamati dan menambah bagian-bagian lain yang ada di kota ini. Semua item akan terus gue tambah di tulisan lain mengenai Kota Serui, Papua.

0 comments:

Post a Comment

Namanya juga, Bosssss