Pergi
dan menghilang dari zona nyaman adalah hal yang jarang dilakukan oleh orang
yang masih labil dalam mengambil keputusan. Seseorang yang bisa dibilang susah “move on” terkadang hanya bisa berbicara
tanpa melalukan sesuai dengan apa yang diucapkan. Segalanya dipertimbangkan,
namun tidak menemukan titik solusi.
All,
seorang karyawan swasta yang bekerja di salah satu perusahaan ternama di Kota
Bandung. Sudah 6 tahun berada di tempat tinggal yang sama, menjadikan pria yang
akrab disapa “yung” sangat susah untuk meninggalkan daerah yang mengajarinya
banyak pengalaman berharga, baik itu dari perkuliahan, organisasi, sosialisai
dan lain sebagainya.
Hampir
semua kegiatan yang dilakukan selama 6 tahun ada di tempat tersebut. Salah satu
yang membuat All sangat susah untuk meninggalkan tempat tinggalnya yaitu adanya
sebuah organisasi tempat All “yung” banyak belajar beredukasi dan segalanya.
Organisasi
memang suatu hal yang sangat dibenci pria yang suka treg-tregan saat SMA sebelum
kuliah. Setiap acara yang ada dibuat oleh organisasi yang ada di sekolah, tidak
ada satupun yang diikuti. Malah untuk datang sekalipun All juga tidak pernah.
Kadang, pria ongas ini menghasut teman-temannya untuk tidak mengikuti kegiatan di
organisasi tersebut.
Beberapa
bulan berselang saat perkuliahan
Hal
berbeda dirasakan All ketika masuk dalam organisasi yang ada di kampusnya. Organisasi
berbasis budaya yang membuat All lebih mengenal proses dalam suatu sistem yang
terstruktur.
Awal
mengikuti organisasi yang berdiri sejak tahun 86 tersebut hanya karena unsur
ketidaksengajaan. All yang kala itu baru bisa berkuliah di semester 2, diajak
oleh salah satu cewek yang menjadi incaran play
boy komplek ini saat mengikuti kepanitiaan di kampung halamannya pergi ke
organisasi tersebut untuk saling berkenalan dan belajar salah satu kebudayaan
di Indonesia.
Ketika
itu, All masih bingung ingin melakukan apa. All yang kebingungan langsung
diajak oleh beberapa senior disana untuk mencoba beberapa divisi kesenian yang
ada di sana. Ada tiga seni budaya, hanya satu yang menjadi pilihan tepat, yaitu
musik. All yang kebetulan menyukai musik sangat bersemangat dalam belajar tanpa
melupakan tujuan awalnya tadi.
Hal
yang berbeda dirasakan oleh All si “yung” ketik berada di organisasi tersebut. Persahabatan,
kekeluargaan dan kedekatan emosional diperoleh pria yang ingin tobat balapan
liar ini hampir di setiap kegiatannya. Kebersamaan yang dialami bersama rekan-rekan
seangkatan membuat calon ketua angkatan ini betah dalam berkegiatan dan membuat
diri mulai menyukai organisasi dengan sistem yang bisa diterimanya.
Kebanyakan
orang keluar dari suatu organisasi disebabkan karena tidak bisa menyesuikan
diri dengan sistem yang telah ditetapkan. Pengaruh lingkungan memang sangat
memberikan dampak bagi seseorang, namun bukan lingkunganlah yang mengkuti orang
tapi oranglah yang mengikuti lingkungan.
All
termasuk orang yang gampang menyesuaikan diri dengan lingkungan serta bisa
bertahan dalam waktu yang lama dalam lingkungan yang tidak disukainya. Walau
masih baru dalam lingkungannya, All mulai bisa menyesuaikan diri dan membuat
sesuatu yang baru serta menyenangkan bagi teman seangkatannya. Terkadang pria
yang tidak bisa diam membuat keributan guna memancing teman-teman seangkatannya
untuk saling bergaul satu dengan yang lainnya.
Beberapa
bulan menjelang, serangan All terhadap cewek yang pertama kali mengajaknya
datang ke organisasi tersebut tidak membuahkan hasil yang di harapkan, malah
cewek tersebut tidak senang alias kebanyakan ilfeel. Sikap yang tenang ditunjukkan All depan teman-temannya
walau cewek tersebut sering merendahkan All, terlebih ketika menyebutkan “si
all tu ndk, ugal-ugalan banget”, All mencoba lebih tenang dan menyikapinya
dengan senyuman walau gadis tersebut yang menjadi pasangan All ketika dilantik
menjadi Icon angkatannya.
All
mulai melupakan cewek tersebut walau hampir setiap hari bertemu karena di
organisasi yang sama serta dalam lingkungan yang sama pula, All mencoba lebih
profesional dalam berkegiatan dan melakukan yang terbaik untuk organisasi
tersebut tanpa sepengetahuan cewek yang menjadi pusat perhatian baginya.
Ada
sebuah kepanitian yang dibentuk oleh kepengurusan dalam organisasi yang diikuti
All, acara yang membuat pemuda gendut semakin mencintai organisasi yang telah
membuat besar namanya di kalangan teman-teman jurusan dan sepermainan.
Dalam
acara, All menjadi salah satu penampil yang bermain cukup banyak dan menyita
banyak waktu untuk latihan. Durasi yang banyak terpakai untuk latihan menjadi
pengalaman berharga bagi All untuk belajar memangemen waktu dalam kondisi
apapun. Saat latihan, begitu banyak tekanan yang didapat dari senior sehingga
membuat All juga belajar bagaimana menghadapi situasi yang harus membuatnya
lebih sabar dan tenang.
Selain
mengikuti latihan yang banyak, All juga sangat banyak mengikuti berbagai
kepanitiaan di kampus, tidak hanya kepanitiaan yang ada di organisasi tersebut,
melainkan kepanitiaan yang ada di luar organisasi. All merasa dan menemukan
berbagai perbandingan mengenai organisasi masing-masing lembaga yang dijalani,
sehingga All menyimpulkan, ketika berada di organisasi budaya tersebut, hal
yang didapatkan ialah ilmu yang sangat berharga, bagaimana menjadikan ilmu yang
diperoleh di organisasi All tersebut menjadi bermanfaat bagi yang lain,
organisasi budaya yang menjadi dapur atau sebagai tempat belajar dan penerapan
dilakukan untuk organisasi lain yang All ikuti.
Hampir
setiap hal yang kerjakan, kebanyakan dilakukan ruang organisasi tersebut. Bisa
dibilang, tempat tersebut menjadi rumah kedua bagi All selain kosan yang sangat
sering ditinggal karena All memiliki kesibukan yang sangat menyita malamnya
untuk tidur di kosan.
Mulai
dari semester kedua All sudah merasa punya kegiatan rutin yang diadakan setiap
hari rabu, kamis dan jumat, kegiatan yang sudah menjadi rutinitas bagi
organisasi tersebut dalam membentuk karakter dari setiap anggotanya.
Sudah
menjadi kebiasaan bagi All, hari demi hari untuk menjadi senior yang baik untuk
adik-adiknya dalam membina sekaligus membimbing adik-adiknya saat berkegiatan di
organisasinya tersebut. Setahun All berkuliah, setahun pula All menjalani
kegiatan di organisasi yang dianggap rumahnya.
Kaderisasi
yang terus berlanjut menjadikan All seorang kakak bagi adik yang setahun
dibawahnya, namun All masih menjadi adik yang dikader bagi angkatan atasnya.
Sistem yang ada dalam organisasi tersebut membentuk anggotanya tidak hanya di
kader saat masih maba namun kaderisasi masih berlanjut ketika mereka sudah
menjadi senior.
Setiap
kegiatan dalam organisasi tersebut, selalu di ada evaluasi guna menjelaskan dan
melihat bagaiamana kegiatan tersebut berjalan dari sore sampai malam. Adanya
evaluasi tersebut, membuat setiap anggota diberikan kesempatan yang sama dalam
menyampaikan apa yang ada di fikiran mereka dan menuangkannya dalam bentuk
evaluasi sebagai sarana perbaikan yang dilakukan oleh pengurus atau fasilitator
bagi anggotanya. Anggota mengevaluasi merupakan anggota yang mau belajar dan
mengaspirasi baik untuk dirinya agar mereka mampu berbicara dalam forum besar
dan baik bagi organisasi untuk kedepannya.
All
salah satu mahasiswa yang aktif dalam berbicara, namun masih terlalu kaku untuk
menyampaikan apa yang ada fikiran ke forum evaluasi tersebut. Saat all masih
menjadi mahasiswa baru, All tidak berani menyampaiakan apa yang ingin
diutarakan ke forum saat evaluasi karena terlalu canggung, namun karena
semangat dan ajakan dari senior, membuat All lebih berani lagi berbicara dalam
forum. Hal tersebut terus berlanjut ketika All menjadi kordinator sampai kepala
bidang dan ketua dalam kepanitiaan serta komunitas yang diikuti. Berbicara
dengan jumlah audiens yang sangat
banyak sudah menjadi hal yang biasa All lakukan karena sudah belajar di
organisasi-organisasi yang all ikuti saat masih aktif menjadi aktifis sampai
tahun ke-3 perkuliahan.
Keinginan
untuk memberikan yang terbaik untuk organisasi tersebut dilakukan all
semata-mata karena rasa terimakasih untuk kesibukan yang diberikan, sehingga All
dapat mengurangi kegiatan aneh-sneh seperti club
malam dan treg-treg an yang biasa dilakukan ketika berada di kampung halaman.
Terlalu berlebihan memang ketika All terlalu menyanjung tinggi organisasi
tersebut tanpa adanya perbaikan yang dibuat sendiri untuk organisasi tersebut
lebih baik kedepannya.
0 comments:
Post a Comment