Hati-hati
ketika menerima telpon dari orang tak dikenal. Bisa saja kalian akan menjadi
korban penipuan, bisa lebih parah, kalian menjadi korban hipnotis lewat
handphone. Hal ini terjadi pada teman Vale sendiri tengah malam tadi.
Sekitar
jam 11 malam tadi, Pedro selesai internetan di warnet dekat Griya market
sebelum persimpangan Caringin, Jatinangor. Handphone berdering tanda panggilan
masuk, Pedro langsung menjawab panggilan tersebut. Bargad alias tersangka mengaku
sebagai teman dekat Pedro. Pedro juga merasa suara dan gaya bicara Bargad
sangat mirip dengan temannya yang bernama Vinal.
Bargad
mengatakan, kalau dia sedang disandra oleh satpam karena dituduh melakukan
pencurian. Bargad juga mengaku, satpam akan melapor kepada polisi jika ingin
dibebaskan. Seketika itu, Pedro langsung percaya dengan omongan Bargad.
Pedro
awalnya meminjam uang Toni teman satu kosan Pedro yang masih belum tidur. Firasat
buruk memang tidak dirasakan oleh Toni. Toni hanya berfifikir positif, mungkin Pedro
memang membutuhkan uang untuk keperluan keluarga.
Sekitar
ham 2 malam, Pedro pergi sendirian ke atm Griya market untuk mentransfer uang
kepada Bargad. Pedro merasa masih sadar dan merasa kondisi fisik dan jiwanya
masih aman ketika berjalan dan mentransfer uang kepada Bargad. Pedro diminta
untuk mengirim pulsa dengan jumlah 300 ribu serta uang 1,5 juta agar Bargad
yang mengaku temannya bisa bebas.
Pulang
dari Griya market menuju kosan, Pedro meminta pinjaman uang kepada temannya
yang bernama Ian. Entah kenapa, Ian mengikuti Pedro karena belum ada firasat
apapun. Selain Ian, Pedro juga mengajak rekan satu kosan bernama Dova agar
mengantarkannya ke atm.
Selain
meminta transferan, Bargad juga meminta nomor rekening Pedro. Pedro langsung
mengikuti apa yang dikatakan oleh Bargad. Ian dan Dova tetap mengikuti apa yang
disampaikan Pedro. Total keseluruhan uang yang dikirim kepada Bargad dari Pedro
berjumlah 6 juta rupiah.
Sampai
sekitar jam 4 subuh, Ian dan Dova kembali ke kosan masing. Beberapa menit
berselang, Pedro juga ingin kembali ke kosan. Ketika baru berjalan dari atm,
Pedro dipukul dibagian bagu kanannya oleh seorang bapak tempat Pedro biasa
membeli rokok. Sontak, Pedro langsung terkejut dengan kejadian yang dia alami. Pedro
baru sadar menjadi korban hipnotis melalui handphone. Pedro tidak menyangka
akan mengalami hal buruk seperti ini.
Dalam
artikel yang baru ditulis ini, Bg Vale ingin berbagi tips dan trik menghindari
tindak penipuan. Pedro (nama samara) menjadi teman kedua yang telah ditipu
lewat handphone. Teman Bg Vale yang lain lebih parah, satu keluarga dihipnotis
agar semua barang berharga dirumah dikeuarkan, kemudian masukkan ke dalam mobil
kolbak yang telah menanti di luar rumah.
Berikut
3 cara menghindari hipnotis via handphone :
1. Saat
panggilan masuk, jangan langsung secara menanggapi semua pesan yang disampaikan
oleh orang lain, sekalipun mereka canggih dengan menggunakan teknik meyakinkan.
Misalnya, anak kita dikabarkan mengalami kecelakaan lalu secara berjenjang dan
estafet beberapa orang pelaku ini meyakinkan kita. Jangan terlalu kosong fikiran saat menelpon, sisakan ruang fikiran untuk berfikir
tenang.
2. Lakukan
teknik pengalihan fikiran pada sesuatu yang lain,. apakah itu itu benda atau
yang lain. Atau, dengan cara minta izin sebentar, minimal 1 menit untuk
menganalisa apa yang didengar.
3. Langsung
bertanya, apa madsud yang disampaikan oleh si Bargad tadi. bisa juga dengan
cara menjebak mereka dengan mengajak bertemu langsung saja, tidak pakai
transfer-transferan.
4. Saat
menerima telpon, kalau sudah merasa ada yang janggal dengan yang disampaikan
oleh si Bargad, segera tutup panggilan.
Semoga
bisa bermanfaat bagi teman-teman semua. Selalu ingat dan mengingat tuhan kita.
Lebih baik kosong pasangan dari pada kosong pikiran.
0 comments:
Post a Comment