Ketika kamu merasa sendiri, duduk
di bagian ujung tribun penonton. Ingatlah, ada seorang pujangga yang selalu
memperhatikan gerak gerikmu di atas sana. Melihat jelas dengan fisik yang mulai
lelah karena melakukan kegiatan pagi yang sama seperti dirimu di sekeliling
lapangan bola kampus kita kita tercinta.
Dirimu tak menyadari kehadiranku,
datang dari kosan yang tak jauh dari kediamanmu. Tercetus sebuah kalimat modus,
"dek, capek ya" di mulut
yang tak bisa menahan diri ingin mengenal dirimu dan penasaran dengan
keseharianmu.
Duduk sebentar melepas lelah di badan.
Melihat lebih jelas jauh ke depan. Aku menyadari, ternyata kamu duduk di tribun
tidak sendiri. Semakin aku melihat dan aku perhatikan semakin aku penarasan
dengan gadis yang berada di tempat duduk sama denganmu. Alhasil, astaga !, aku
salah orang, tujuan tulisan ini ternyata bukan tentangmu dek, melainkan untuk
teman yang membantu menahan kakimu saat seat
up tadi.
Maafkan, aku yang keliru terhadap
penglihatan pagi ini. Walaupun kamu memiliki gaya berpakaian yang sama,
sehingga mengubah arah pandangan ini, tapi aku tetap penasaran dengan yang satu
itu. Teman sebelahmu, wajah yang belum terlihat jelas tapi hatiku penasaran.
0 comments:
Post a Comment