Seminar yang di laksanakan oleh
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung memberikan motivasi
tersendiri untuk para audiensi yang berkeinginan menjadi seorang wirausaha yang
memberikan kontribusi lebih untuk negara kita ini, seminar yang bertemakan
“Membangun Jiwa Kemandirian Intelek Muda untuk Kemajuan Bangsa” ini menyajikan
pemateri-pemateri yang telah berpengalaman dalam bidang wirausaha dan ingin
mengajak audiens agar menjadikan wirasusaha sebagai investasi di hari tuanya.
Seminar yang diadakan Sabtu, 23
April 2016 ini dengan pembicara pertama yang merupakan salah satu tokoh yang
sudah berkecimpung dalam pemerintahan Indonesia sebagai Menteri Pendidikan
Nasional sejak 22 Oktober 2009 hingga 20 Oktober 2014, beliau mengajak para audiens
untuk lebih mengetahui bagaimana pentingnya membaca trend kedepan. Bapak M.Nuh
menjelaskan dinamika social yang terjadi pada masyarakat ketika terjadinya
wirausaha di antaranya :
- Ada yang semaunya sendiri, merupakan orang yang tidak
bisa di atur dan hanya ingin melakukan usaha sesuai dengan apa yang dia
inginkan tanpa mendengar apa yang di sampaikan oleh orang lain.
- Pengacau, merupakan orang tidak senang dan hanya ingin
menghancurkan keinginan orang lain yang berencana melakukan suatu tindakan yang
baik untuk kemajuan bangsa.
- Malas-malasan, merupakan orang yang sangat jarang
melakukan perubahan terhadap dirinya sendiri apalagi untuk sekitarnya dan tidak
berfikir bagaimana menghasilkan sesuatu yang baru untuk perubahan yang lebih
baik kedepan.
Pentingnya melihat trend kedepan
merupakan salah satu cara yang harus dilakukan oleh seorang entrepreneur.
1.Interdependen atau biasa di sebut saling ketergantungan,
hal yang lumrah dilakukan ketika sorang yang ingin melakukan usaha namun butuh
bantuan orang lain, apakah itu sebagai penghubung komunikasi atau lain
sebagainya, dalam hal ini, kedua belah pihak sama-sama di untungkan dalam
berwirausaha dan mendapat keuntungan sesuai dengan apa yang di inginkan secara
bersama.
2.Indipenden atau bisa sendiri, seorang entrepreneur yang
melakukan usaha secara sendiri, sesuai dengan cara sendiri dan semua yang
dihasilkan juga di peroleh sendiri tanpa adanya ketergantungan terhadap orang
lain termasuk akibta yang diperoleh tentunya juga dirsakan sendiri.
3.Dipenden atau ketergantungan, orang yang ingin menjadi
entrepreneur namun masih tergantung terhadap orang lain dalam mewujudkan
keinginannya.
Ketahanan dan kemandirian menjadi
hal yang sangat penting dalam berwirausaha, tidak menyerah dalam keadaan yang
membuat diri semakin drop dalam melakukan berbagai hal perlu di pertahankan,
setiap usaha yang di jalani pasti mengalami tekanan baik itu pihak dalam
ataupun pihak luar. Indonesia yang mulai berkembang sangat ingin mengajak
warganya untuk berwirausaha, hal tersebut di tujukan agar warga bisa lebih
mandiri dan mengangkat perekonomian negara, Bapak M.Nuh selaku pemateri optimis
tahun 2045 Indonesa menjadi kiblat perekonomian dunia dan bisa berdiri sendiri
dengan para pelaku usaha yang membuat negaranya lebih baik lagi.
Penyakit sosial memang masih
melanda negri kita ini, beberapa penyakit yang masih permanen di negara kita
yaitunya miskin, tidak tahu dan keterbelakangan, di era dunia digital ini,
penyakit tersebut harusnya sudah mulai hilang dan bisa di tanggulangi, namun
kebanyakan masyarakat sangat susah untuk menerima sesuatu yang baru yang
seharusnya bisa membuat mereka lebih maju dan bisa berkembang sesuai dengan apa
yang di inginkan di kemudian hari.
Pentingnya transformasi sosial agar
terciptanya kesejahteraan dalam mansyarakat dan menghasilkan masyarakat yang
lebih bermartabat, semua orang berkeinginan meningkatkan kualitas dalam
hidupnya, beliau yang juga sebagai seorang sainstis juga memberikan sebuah
pernyataan, “Kalau Ingin menang, Lakukan Percepatan”, ikuti siklus normal.
Berfikir,ide,lakukan,lakukan-lakukan
dan lakukan-lakukan dan lakukan kemudian sukses.
Segala hal yang dilakukan di dunia ini, tidak lepas dari
penglihatan tuhan dan tuhan yang selalu menentukan siapa yang menang dalam
kehidupannya nanti, beberapa tips yang dapat membuat kita menjadi orang yang
sukses yaitu :
- Berbakti kepada kedua orang tua
- Gemar bersedekah
- Pekerja keras
- Sholat malam dan shalawat ( bagi yang beragama islam).
“Man jadda wajada”, kalimat yang di sampaikan oleh Bapak
M.NUh kepada audiens yang semakin bersemangat dalam berwiusaha untuk kemajuan
bangsa ini.
Pada seminar ini, beberapa sponsor
juga turut berpatisipasi dalam memberikan motivasi berwirausaha kepada audiens.
Valo, Kudo dan The Young Guns merupakan produk yang ikut serta ownernya
memberikan arahan untuk memulai usaha dan memberikan cara bagaimana menimbulkan
ide untuk membuat produk yang ingin di jadikan usaha tersebut.
Salah satu owner produk juga sangat
antusias dalam memberikan materi saat seminar, beliau mengatakan :
1. Pentingnya
berorientasi pada aksi dan proaktif dalam segala hal terutama jika hal tersebut
menyangkut kewirausahaan, aktif bukan berarti agresis namun tetap selalu peka
terhadap segala sesuatu yang terjadi menggali lebih dalam berita atau hal-hal
yang terjadi, selalu memanfaatkan link yang ada dan selalu menjaga diri untuk
tidak melakukan kesalahan yang membuat dirinya rugi.
2. Jangan takut gagal, setiap
orang memiliki keinginan dari diri sendiri, namun gagal merupakan hal yang
memang menghambat seseorang untuk maju dan mencoba hal yang baru, melakukan hal
yang baru dan berinovasi sangat membantu diri untuk bisa lebih baik lagi dalam
mencapai kesuksesan.
3. Dapatkan passion pada
bisnis yang digeluti, jangan berhenti dan focus terhadap keputusan yang di
ambil, “aksi sama dengan reaksi”, apa di lakukan baik akan baik juga dengan
hasil yang didapat. Usaha yang di lakukan dengan sungguh-sungguh akan berdampak
pada kesuksesan yang selalu menanti di depan, lakukan 2TL, tekun, tidak ngeluh
dan lakukan.
4. Kreatif, selalu menanamkan
keinginan untuk selalu berusaha dan menimbulkan ide-ide baru dalam diri, tidak
ingin untuk mencoba yang itu –itu saja dan melihat dunia yang lebih besar agar
kreatifitas tersebut bisa lebih diperoleh sesuai dengan yang diinginkan.
5. Segera mempertimbangkan
resiko dan mengambil keputusan, setiap pemikiran yang di dasari dengan
keinginan yang kuat akan menimbulkan keberanian untuk menerima segala resiko
baik atau buruk nantinya, dalam mengambil keputusan, segala pertimbangan harus
di fikirikan matang-matang agar tidak terjadi kesalahan yang merugikan diri
sendiri.
Kebanyakan usaha yang gagal tersebut banyak terjadi
karena,
- Tidak ada rencana jangka panjang
- Tidak sungguh-sungguh
- Terlalu banyak yang ingin dicapai
- Merasa paling di atas (sombong)
- Dikelilingi oleh orang yang selalu puas
Mau atau tidaknya kita menjadi
seorang yang wirausahawan, semua kembali kepada hasil yang akan di perlihatkan
oleh tuhan nantinya, banyak orang yang sukses dalam hidupnya dan bisa melakukan
apa yang disukainya, namun selalu berhati-hati dengan kesuksesan yang di raih,
ada hak orang lain yang harus di penuhi agar kesuksesan tersebut selalu di
berkahi oleh tuhan yang selalu memperhatikan kita.
Dari penulis, “Sukses Belum Tentu Bahagia, namun Bahagia
Sudah Pasti Sukses”
0 comments:
Post a Comment