Sampah
merupakan persoalan yang tidak ada habis-habisnya di seluruh dunia ini, sampah
selalu identik dengan hal yang kotor atau lebih parah menjijikan, namun tidak
ada salahnya kalau kita berfikir sampah menjadi berkah yang sangat belimpah
bagi para pemulung.
Sampah
bisa dibagi menjadi sampah kering dan sampah basah, yang sangat sering di
manfaatkan oleh pemulung untuk dijadikan uang bagi mereka adalah sampah kering
yang bisa di manfaatkan kembali atau bisa diberikan kepada bandar sampah yang
nantinya bandar sampah akan memberikan kepada pabrik pengolahan sampah, bicara
soal bandar sampah, bandar sampah merupakan orang yang menyetor kembali sampah
yang telah dibeli dari pemulung yang nantinya akan di jual kembali ke pabrik
pengolahan sampah.
Bandar
sampah mempunyai cara masing-masing untuk mengumpulkan sampah baik itu dari
pemulung atau kelompok yang juga mengumpulkan sampah. Hal yang sederhana ketika
saya melihat bandar sampah mengambil sampah yang di tumpuk oleh Bank Sampah yang
nantinya di jual kepada Bandar sampah tersebut, salah satu hal yang saya lihat
adalah cara mereka berkomunikasi yang apa adanya dan cara mereka mempehitungkan
sampah yang di ambil dari Bank Sampah yang saya kelola bersama rekan-rekan di
Jatinangor.
Saat
itu sampah yang disediakan cukup banyak mencapai ratusan trashbag di dalam gudang Bank Sampah, kami menyarakan agar beliau
membawa mobil truk untuk mengangkut sampah yang kami kira cukup banyak di dalam
truk, mereka yang sudah berpengalaman hanya membawa mobil pik up dengan tali yang lumayan kuat yang nantinya berfungsi untuk
mengikat sampah agar tidak jatuh saat dibawa, perhitungan di mulai dengan
mengukur berat masing-masing karung yang berisi sampah botol, sampah botol yang
sudah hampir 1 bulan di kumpul habis dalam sekejap setelah diukur dan dibawa
oleh mobil pik up si bandar tersebut.
Puluhan
karung yang telah terkumpul di letakkan satu per satu ke dalam bak mobil,
semakin banyak karung semakin banyak hentakan kaki yang di lakukan bandar
sampah agar botol plastik bisa lebih
padat dan makin tersedia ruang untuk karung-karung yang lain, hal yang kami
kira tidak bisa ternyata bisa dilakukan oleh bandar tersebut, puluhan karung
yang sudah di ikat dan di tekan akhirnya masuk ke bak walaupun puluhan karung
tersebut sudah menggunung di dalam bak mobil pik up, pengalaman memang berbicara disini dan kami banyak belajar
dari hal itu.
Harapan
yang besar bagi seorang pemulung adalah ketika di bandar bisa memberikan harga
yang pas dengan yang diharapkan oleh pemulung karena pemulung memang sangat
bergantung akan hasil yang mereka dapatkan dari sampah tersebut, semakin berat
sampah yang dibawa maka akan semakin banyak uang didapat oleh mereka.
0 comments:
Post a Comment