footer social

Pages

Wednesday, June 14, 2017

Bank Sampah

Sampah merupakan persoalan yang tidak ada habis-habisnya di seluruh dunia ini, sampah selalu identik dengan hal yang kotor atau lebih parah menjijikan, namun tidak ada salahnya kalau kita berfikir sampah menjadi berkah yang sangat belimpah bagi para pemulung.
Sampah bisa dibagi menjadi sampah kering dan sampah basah, yang sangat sering di manfaatkan oleh pemulung untuk dijadikan uang bagi mereka adalah sampah kering yang bisa di manfaatkan kembali atau bisa diberikan kepada bandar sampah yang nantinya bandar sampah akan memberikan kepada pabrik pengolahan sampah, bicara soal bandar sampah, bandar sampah merupakan orang yang menyetor kembali sampah yang telah dibeli dari pemulung yang nantinya akan di jual kembali ke pabrik pengolahan sampah.
Bandar sampah mempunyai cara masing-masing untuk mengumpulkan sampah baik itu dari pemulung atau kelompok yang juga mengumpulkan sampah. Hal yang sederhana ketika saya melihat bandar sampah mengambil sampah yang di tumpuk oleh Bank Sampah yang nantinya di jual kepada Bandar sampah tersebut, salah satu hal yang saya lihat adalah cara mereka berkomunikasi yang apa adanya dan cara mereka mempehitungkan sampah yang di ambil dari Bank Sampah yang saya kelola bersama rekan-rekan di Jatinangor.
Saat itu sampah yang disediakan cukup banyak mencapai ratusan trashbag di dalam gudang Bank Sampah, kami menyarakan agar beliau membawa mobil truk untuk mengangkut sampah yang kami kira cukup banyak di dalam truk, mereka yang sudah berpengalaman hanya membawa mobil pik up dengan tali yang lumayan kuat yang nantinya berfungsi untuk mengikat sampah agar tidak jatuh saat dibawa, perhitungan di mulai dengan mengukur berat masing-masing karung yang berisi sampah botol, sampah botol yang sudah hampir 1 bulan di kumpul habis dalam sekejap setelah diukur dan dibawa oleh mobil pik up si bandar tersebut.
Puluhan karung yang telah terkumpul di letakkan satu per satu ke dalam bak mobil, semakin banyak karung semakin banyak hentakan kaki yang di lakukan bandar sampah agar  botol plastik bisa lebih padat dan makin tersedia ruang untuk karung-karung yang lain, hal yang kami kira tidak bisa ternyata bisa dilakukan oleh bandar tersebut, puluhan karung yang sudah di ikat dan di tekan akhirnya masuk ke bak walaupun puluhan karung tersebut sudah menggunung di dalam bak mobil pik up, pengalaman memang berbicara disini dan kami banyak belajar dari hal itu.
Harapan yang besar bagi seorang pemulung adalah ketika di bandar bisa memberikan harga yang pas dengan yang diharapkan oleh pemulung karena pemulung memang sangat bergantung akan hasil yang mereka dapatkan dari sampah tersebut, semakin berat sampah yang dibawa maka akan semakin banyak uang didapat oleh mereka.

0 comments:

Post a Comment

Namanya juga, Bosssss